bismillah,
menurutku :
Dalam menyikapi dunia ini kita harus seimbang, maksudnya tidak berlebihan juga tidak kekurangan.
Sedangkan dalam menyikapi atau mengamalkan (semoga aku bisa) agama ini, jangan setengah-setengah...
Seperti itulah, maaf kalau aku belum bisa menjelaskan, karena diri ini masih belum bisa seperti itu.
Ingat, itu hanya sementara !
Teringat lirik sebuah lagu yang diputar saat kegiatan doa bersama disekolah, yang banyak menyinggung ke-sementara-an hal-hal duniawi.
Memang, kalau kita mau dan mampu menggali setiap kejadian atau fenomena yang telah diatur oleh-Nya, Sang Maha Pengatur, akan terasa betapa Agungnya Dia.
Karena disetiap ciptaan-Nya terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya, kebesaran-NYa.
Setiap apa yang dititipkan pasti akan diambil, dan setiap yang diberikan (seharusnya) dijaga, dirawat, dipelihara. Bukan malah dirusak dan semacamnya.
Keindahan hidup, kesenangan dunia adalah sementara, kita tentu tahu akan hal itu sebagai seorang yang beragama. Sama halnya dengan diri kita, tubuh kita, jasad kita yang indah juga sementara !
Manusia memang secara fitrah menyukai keindahan, tertarik dengan keindahan. Seperti halnya manusia difitrahkan menyukai perhiasan dunia.
Namun keindahan yang ada akan menjadi tak ada harganya jika tidak digunakan sebagaimana mestinya, tidak sesuai dengan fungsinya.
Seperti halnya diriku ini, jika aku hanya tidur terus tidak melakukan ibadah, tidak beraktifitas yang bermanfaat, apa aku layak disebut manusia? (tentu tidak layak).
Apa indahnya, apa untungnya jika hanya banyak kesengan di alam fana, tapi di alam keabadian terhinakan...
Sekian, maaf apabila ada kata-kata yang tidak sepantasnya tertulis.
karena, sesungguhnya Islam itu agama yang paling sempurna, agama satu-satunya yang benar, dan agama yang bisa menjadi rahmat,keselamatan bagi seluruh alam semesta..
Apabila ada manfaatnya itu semua dari Allah, jika ada kesalahan saya minta maaf dengan sangat. :)
0 komentar:
Posting Komentar
ayo komentar !!!
terimakasih telah memberi masukan yang membangun untuk saya...