Minggu, 13 Desember 2015

Input dan Output

Input adalah masukan untuk suatu sistem. Hal yang biasa kita hadapi seperti mouse, keyboard adalah termasuk perangkat input dalam sistem komputer.
Namun disini aku tidak akan membahas tentang komputer.

Bagaimana menurutmu output yang akan dihasilkan jika inputnya jelek?.
Menurutku output bisa jadi baik, bahkan melebihi input yang baik di dalam sistem lain dengan fungsi yang sama.
Namun tergantung bagaimana input yang jelek tadi berproses didalam sistem, dan tentu perlu dukungan penuh yang dilakukan oleh sistem.

Pada dasarnya menurutku tetap yang paling berperan dalam proses kehidupan ini adalah diri kita sendiri, meskipun lingkungan sangat memberikan pengaruh.

Tulisan ini, dibuat sebagai bahan penyemangat diri. Khususnya untukku sendiri, dan boleh jadi bisa diambil manfaatnya oleh orang lain.

Menurutku, kita perlu menyadari bagaimana diri kita ini. Apa kekurangan dan apa kelebihan kita.
Jika menurut dosen di kampusku kita harus memperkuat kelebihan kita, saya cukup setuju dengan hal itu.

Di dalam suatu sarana belajar seperti kampus kita adalah inputnya, sarana prasarana, dosen, serta aktifitas pendidikan didalam kampus adalah sistem yang akan mengolah kita untuk akhirnya menjadi output yang baik seperti yang kita harapkan.
Sebagai input, kita tidak harus diam dalam sistem tersebut. Tidak harus hanya mengikuti apa yang harus diikuti dalam proses, tapi kita juga bisa mengembangkan diri diluar sistem tersebut.

Akhirnya, selamat belajar teman.
Terimakasih.

Sabtu, 05 Desember 2015

Pengalaman pribadi tentang Seminar di STMIK Amikom

Pertama-tama, kenapa saya mengikuti seminar ini adalah karena penasaran, tertarik juga dengan narasumber yang dihadirkan dan tema yang diangkat pada seminar tersebut. Ditambah lagi acara dilaksanakan di STMIK Amikom yang saya sendiri penasaran dengan suasana disana dan siapa tahu bisa dapat teman mahasiswa dari sana.

Seminar dengan tema "Internet of Things, Smart City For Better Future" tadi pagi, Sabtu 5 Desember 2015 pukul 08:30 - 15:30 sudah terlaksana dengan lancar alhamdulillah. Panitia sudah menunggu di pintu depan ruang seminar, menyambut peserta yang hadir. Saya sendiri tiba agak telat sedikit. Acara cukup seru dengan pembawa acara yang keren, saya sendiri duduk paling depan dari awal sampai rangkaian acara selesai.

Seperti acara-acara seminar pada umumnya (menurut saya), selalu ada doorprize atau hadiah hiburan yang diberikan kepada peserta seminar yang aktif atau memang pembawa acaranya yang iseng saja memberikan. Saya sendiri termasuk kurang aktif saat seminar ini, karena mungkin mental belum kuat (berhubung saya juga tidak ada teman disini).

Acara Seminar diisi oleh 3 narasumber yang keren-keren. Pertama oleh Bapak Ir. Michael S. Sunggiardi, dan berikut adalah hasil catatan saya dari materi yang disampaikan oleh beliau :
Beliau memberikan pembukaan tentang inti dari apa yang akan beliau sampaikan, diantaranya bagaimana tren teknologi saat ini, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai IoT (Internet of Things) sendiri. IoT adalah teknologi yang sudah ada saat ini namun namun mempunyai manfaat yang baru. IoT : Memanfaatkan semua perangkat elektronik yang ada dengan dihubungkan ke internet. Dengan dihubungkannya peralatan-peralatan elektronik ke internet diharapkan dapat membantu pengguna untuk bisa mempermudah pekerjaan.

Materi kedua disampaikan oleh CEO Gamatechno, Bapak M. Aditya Arief Nugraha. Berikut adalah sedikit catatan dari saya :
Diawali dari beliau memaparkan tentang bagaimana kondisi masyakarat saat ini, bagaimana kondisi masyarakat kedepannya. Beliau menjelaskan tentang teknologi dapat digunakan untuk menjadikan bagaimana masyarakat yang tinggal di kota bisa nyaman (dalam konteks Smart City). Tentu saja karena penduduk suatu kota akan terus bertambah yang jika tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai permasalahan yang sudah sering terjadi saat ini. Teknologi dapat difungsikan sebagai alat bantu menyelesaikan permasalahan atau problem yang dihadapi. Begitu juga teknologi dapat dimanfaatkan untuk daerah terpencil yang bisa jadi sulit untuk mendatangkan Guru, misalnya dengan menggunakan teknologi yang bisa menerapkan bagaimana belajar dapat dilakukan dari jarak jauh. Menjadikan tempat dimana tinggal menjadi nyaman adalah urusan semua orang, termasuk juga kita.

Beliau juga menyinggung mengenai Nebengers atau car sharing (maaf saya sendiri kurang tahu mengenai hal ini), yang mana dengan cara tersebut kita bisa menghemat ruang jalan raya karena bisa berbagi kendaraan jika kita sedang satu jalur tujuan dengan orang lain.

Materi terakhir disampaikan oleh Bapak Antonius Sasongko (Pak Koko), beliau merupakan founder dari Kampung Cyber, Yogyakarta.
Berikut catatan dari materi yang disampaikan oleh beliau :
Dimulai ditahun 2008, diawali dengan sedikit PC yang digunakan kemudian Kampung Cyber terus berkembang karena kesadaran dari masyarakatnya sendiri. Koneksi utama di kampung Cyber menggunakan media kabel, karena jarak antar rumah hanya dibatasi gang kecil yang memudahkan pemasangan kabel antar rumah. Dengan adanya internet di kampung Cyber, masyarakan kampung Cyber diharapkan semakin maju dan berkembang. Seperti misalnya Penjual batik di kampung tersebut, yang tadinya hanya menjual dilingkup terbatas dengan adanya internet dan paham akan penggunaannya penjualan dapat lebih luas dan lebih mendatangkan keuntungan.
Kampung Cyber juga bisa menghemat penggunaan kertas karena setiap undangan ataupun notulensi ditulis di group Facebook atau via internet (paperless). Warga jauh lebih hemat dalam hal update informasi, karena hanya dengan Rp 45.000,- per bulan sudah dapat menikmati internet dengan berbagai keuntungan yang bisa didapatkan selain mengakses informasi. Pesan beliau adalah jangan patah semangat, setiap usaha pasti ada jalannya.

Acara diakhiri dengan foto-foto bersama narasumber, tapi sayangnya Pak M. Aditya Arief Nugraha sudah terlebih dahulu meninggalkan ruang seminar, jadi hanya dengan Pak Michael dan Pak Koko sebagai narasumbernya yang bisa foto bareng peserta.

Oh iya, selama rangkaian seminar tersebut saya sempat berbicara dengan teman-teman mahasiswa dari STMIK Amikom, tapi maaf saya agak lupa namanya, yang satu dari Riau, saat ini mengambil S1 setelah sebelumnya lulus D3 di kampus yang sama, dan yang satunya dari daerang Jawa Tengah bagian paling barat (dekat dengan Jawa Barat). Senang bisa kenal kalian meski sebatas ngobrol sedikit.

Sempat juga bertemu teman seangkatan SMK dulu tapi tidak sekelas walaupun satu jurusan. Habib, teman sekelas dari teman saya Ari Setyawan. Sempet juga lihat teman seangkatan SMK yang jurusan Multimedia, putranya Pak Marsono Guru saya SMK dulu.

Kesan saya mengenai seminar tersebut adalah :
-Keren, menarik, pembawa acaranya baik (he, he, he).
-Bagus ada hiburannya juga (musik dari panitia dan mahasiswaa STMIK Amikom).
-Pak Michael sempet tanya-tanya nama saya dan semoga saja masih ingat terus :p.

Sebelumnya mohon maaf kalau ada kesalahan dalam hal isi maupun tata cara penulisan, juga mohon maaf karena saya tidak dapat menyampaikan materi-materi dari para narasumber dengan baik dan lengkap.

Demikian tadi pengalaman saya mengikuti seminar di STMIK Amikom Yogyakarta, semoga saja bermanfaat untuk para pembaca semuanya.

Terimakasih...

Selasa, 01 Desember 2015

Belajar Algoritma

Bismillah,

Algoritma, saya pun masih belajar mengenai yang satu ini. Tapi saya ingin berbagi bagaimana seharusnya kita belajar algoritma untuk mengawali kita belajar suatu bahasa pemrograman atau sambil kita terapkan dalam bahasa pemrograman tertentu.

Algoritma adalah urutan langkah-langkah yang logis menurut manusia sehingga dapat dilakukan dengan baik setiap prosesnya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Bisa jadi setiap Algoritma antara satu orang dengan orang lainnya itu berbeda, kita hanya berusaha bagaimana membuat algoritma itu seefisien mungkin dan semudah mungkin untuk kita terapkan kedalam baris-baris program yang akan kita buat.

Algoritma, setiap kita membutuhkan algoritma untuk melakukan sesuatu. Seperti saat akan memasak nasi, mencuci pakaian, mengambil uang di ATM, dan lain sebagainya. Semua hal tadi juga bisa berbeda algoritmanya antara satu orang dengan yang lainnya namun tidak menutup kemungkinan untuk sama.

Dalam melakukan pemrograman komputer, bayangkan kita menjadi komputer itu. Kita merasakan, apakah kita bisa berjalan dengan kode yang ada, atau ada hal-hal yang seharusnya dijabarkan lebih rinci lagi. Komputer hanya mampu memproses sesuatu yang jelas.

Contoh algoritma menghitung luas persegi panjang :
1. Berapakah nilai panjang persegi panjang tersebut?.
2. Berapakah nilai lebar persegi panjang tersebut?.
3. Hitung luas persegi panjang dengan rumus, luas = panjang x lebar.
4. Hasil dari luas diketahui.

Atau :
1. Input panjang.
2. Input lebar.
3. luas <-- lebar.="" p="" panjang="">4. Print luas.

Tips saat hendak memprogram :
1. Ketahui apa yang dibutuhkan (input) dan apa yang hendak dihasilkan (output).
2. Buat terlebih dahulu alur algoritma programnya menggunakan bahasa formal, flowchart, ataupun Pseudocode.

Di internet tentu saja banyak kode program-kode program yang dapat kita pelajari bagaimana alur dari program tersebut. Kita bisa mencoba menulis program sederhana yang sudah ada kemudian mencoba menjalankannya sambil memahami kode sumbernya.

Mari kita terus berlatih, selamat belajar dan terimakasih.

Senin, 30 November 2015

Belajar C++ di Linux Debian Family

Hai, saya ingin berbagi tentang bagaimana belajar pemrograman C++ di Sistem Operasi Linux Turunan Debian (seperti Ubuntu, Mints, dll) atau juga Crunchbang Linux (sekarang BunsenLabs Linux).

Saat belajar c++ tentu kita membutuhakan kompiler dan juga editor untuk praktiknya.
Ada cukup banyak editor di linux yang dapat kita gunakan, namun disini kita akan menggunakan Geany sebagai editornya. Geany cukup ringan untuk dijalankan di perangkat komputer dengan spesifikasi yang rendah sekalipun.

Untuk kompiler di linux sudah ada G++. G++ dapat dicek apakah sudah terpasang di Linux kita atau belum. Untuk melakukan pengecekan gunakan perintah : "g++ -v" (tanpa tanda petik). Apabila ternyata belum ada, gunakan perintah ini untuk melakukan pemasangan g++ : "sudo apt-get install g++" (tanpa tanda petik). Perintah pemasangan tersebut akan meminta password.
Gambar 1 : Output perintah g++ -v 
Geany akan secara otomatis melakukan pemasangan kompiler g++ pada pengaturan tool builder. Coba tulis kode program c++ kemudian simpan dalam ekstensi .cpp kemudian pada Menu bar klik Build-->Build-->Compile-->Execute untuk menjalankan program dan melakukan kompilasi kode sumber kedalam bahasa mesin yang dapat dibaca oleh komputer.

Jika kompilasi tidak mengeluarkan error maka seharusnya program berjalan sesuai dengan kode program yang kita tulis.

Untuk memastikan kompiler kita sudah terintegrasi dalam editor Geany, kita bisa melihatnya pada Menu bar Build-->Set Buid Commands (sebelumnya harus membuka file kode sumber program c++).
Gambar 2 : Tampilan Pengaturan Set Build Commands
Agar lebih user friendly tentu kita bisa melakukan pengaturan-pengaturan tampilan editor Geany sesuai keinginan kita, misalnya meletakkan Build, Compile, dan Execute pada bagian Toolbar dan menampilkan icon agak lebih besar.

Apabila ada kesalahan saya mohon tanggapannya. Selamat belajar.

Sekian tulisan dari saya, terimakasih.

Sabtu, 28 November 2015

///Tulisan tentang Matematika

Ya, matematika, teman-teman tidak salah membacanya. Disini aku tidak akan membahas suatu soal matematika atau teori-teori matematika.
Aku hanya ingin menuliskan bagaimana persepsiku terhadap apa itu matematika.

Matematika, aku sendiri jujur saja tidak (belum) pandai untuk bidang yang satu ini (begitu juga dengan bidang-bidang lainnya tentu saja).
Karena saat ini aku juga masih berhadapan dengannya, maka aku sendiri berusaha untuk menyukainya. Bagaimana saya berusaha?, tentu saja dengan menemukan apa yang menarik dari matematika.

Matematika itu pasti banyak hitung-hitungannya. Ya memang begitu adanya (beda dengan bahasa indonesia atau bahasa jawa). Tapi justru itulah kelebihan dari matematika.
Saya mulai tahu apa peran matematika bagi kehidupanku kita. Matematika itu seperti kita mengasah otak dengan memberikan perintah-perintah berpikir kepada otak kita melalui rangkaian hitung-hitungan yang yang harus kita lakukan saat mengerjakan matematika atau saat belajar matematika.
Otak kita semakin terasah kalau intensitas berpikir kita semakin kita tingkatkan, saya sendiri masih ingat dengan Guru matematika saya saat SMK dulu, beliau mengatakan bahwa sebenarnya kita ini cerdas namun karena otak kita jarang diasah, makanya sulit untuk memaksimalkan kecerdasan otak kita. Dengan matematika, otak kita bisa semakin tajam. Kita bisa lebih mudah mengingat sesuatu yang tersimpan dibagian otak kita entah dimana yang paling dalam, yang tentu saja kalau otak jarang diasah lama-lama memori tersebut semakin mengendap hingga sulit kita ingat lagi.

Ah itu saja yang bisa saya bagi (semoga saja bermanfaat). Pokoknya mari nikmati belajar matematika, dan akupun juga berusaha untuk menikmatinya. Sekian dulu tulisan saya, terimakasih.

Minggu, 15 November 2015

Meninggal diusia muda

Ini hanya menurutku saja ya teman-teman, mohon bisa dikoreksi jika ada kesalahan sehingga dari tulisan ini diharapkan tidak mengakibatkan efek negatif.

Setiap dari kita tentunya akan meninggal nanti. Kita tidak tahu kapan kita akan meninggal. Apakah kita akan meninggal besok ataukah kita akan meninggal diusia muda atau diusia yang sudah renta.

Tentunya kita berharap ada yang kita tinggalkan dan ada yang kita bawa saat meninggal. Kedua hal tadi yang paling utama adalah amal kita. Kita bisa meninggalkan amal jariyah dan kita bisa membawa amal dari apa yang sudah kita perbuat selama masih hidup di dunia.

Saat kita meninggal, sudah menjadi kewajiban tetangga, saudara, kerabat kita untuk melakukan takziah.

Saat kita meninggal diusia muda, tentu kita masih punya banyak teman yang kenal baik dengan kita, saat kita tua tentu saja teman-teman kita kebanyakan juga sudah lebih dulu meninggal daripada kita. Maka ada yang membedakan kedua waktu meninggal tadi dalam jumlah pentakziah dan tentu saja yang lebih muda tidak banyak melakukan banyak dosa ketimbang yang sudah tua. Namun juga tetap kembali ke seperti apa amal kita selama kita menjalani kehidupan di dunia baik sampai usia kita tua maupun hanya sampai usia muda. Itu yang menjadi kuncinya.

Demikian tulisan ini, semoga bisa memberikan manfaat.

Terimakasih. :)

Rabu, 11 November 2015

Makrab Mahasiswa Jurusan TI STMIK Akakom Yogyakarta

Bismillah,

Saya tidak belum pandai menulis dengan baik, karena itu mohon maaf sebelum saya membuat kesalahan.

Selanjutkan kata "saya" akan ku ganti dengan "aku"'. Baiklah...

Disini akan kucoba berbagi kisah/pengalaman ini dengan teman-teman semua. Makrab ini .... maaf saya tidak mau berpanjang lebar disini.

Yang bagus menurutku dihari pertama makrab adalah adanya materi motivasi dari 2 narasumber Pak KaProdi TI yaitu Pak Guntara dan Pak Agung yang mengajar Sistem Cloud. Keduanya memberikan materi yang cukup menarik. Pak Guntara memberikan semangat kepada kami bagaimana menjadi mahasiswa IT yang baik dan harus bangga dengan menjadi mahasiswa IT. Begitupula dengan materi dari Pak Agung yang menceritakan bagaimana perjalanan atau pengalaman dari Pak Agung sendiri dalam menempuh cita-cita yang baik, mulai dari bagamana cara belajar mengenai bidang IT dan sebagainya. Menurut Pak Agung cara paling mudah untuk meningkatkan skill IT kita adalah dengan bergabung dengan komunitas, yap benar menurutku. Kemudian, kita juga bisa belajar banyak dari internet, ada beberapa web penyedia materi belajar yang berkualitas yang dapat kita ikuti secara gratis.

Ada juga materi dari kakak HMJTI yang disampaikan oleh Mas Wahid (ketua HMJTI periode 1 tahun kedepan). Menjelaskan apa itu HMJTI dan mendorong kita agar bisa menjadi mahasiswa yang aktif. Dan mau belajar dengan baik tentunya.

Yang tidak kalah seru adalah game-gamenya dan pentas seninya. Juga unjuk yel-yel dari masing-masing RT (kelompok).

Pokoknya seru kok, jangan ragu untuk mengikuti kegiatan positif ini ya teman-teman. Sekian dulu dari saya, terimakasih.

Minggu, 11 Oktober 2015

Just My Story, thanks.

Malam yang gelap saat aku menulis ini. Cukup gelap untuk melakukan sesuatu hal baik atau buruk hingga tidak ada yang tahu.
Antara dua perbuatan itu yang senantiasa mengincar setiap manusia dalam setiap kehidupannya, termasuk penulis sendiri.
Bagaimana menjaga komitmen untuk tetap pada apa yang diyakini adalah suatu kesulitan bagi sebagian orang tak tercuali saya.

Tapi bukan untuk curhat itu tulisan ini ada, hanya akan mencoba berbagi pengalaman saja dengan anda yang bersedia meluangkan waktu.
Kali ini tentang saat aku kerja, bagaimana aku merasa senang dengan pekerjaan tersebut.

Suatu waktu saya (atau aku sajalah). Aku bekerja sendiri, sebagai tim survey. Survey dilokasi calon klien yang ingin dicek kebutuhan apa saja untuk berlangganan internet dari ISP tempatku berja, dulu.
Menyenangkan saat bisa mengecek ke rumah-rumah calon klien, atau bahkan hotel, cafe, dan kos-kosan sekalipun. Saat menyenangkannya adalah jikalau saya bisa melihat tower BTS kami saat naik ditempat tertinggi lokasi klien.
Menyenangkan, yap. Karena dengan begitu kami tidak perlu repot-repot pasang pipa terlalu tinggi atau bahkan tower yang tentunya memberatkan sang calon klien.
Bahagia karena akan ada klien baru, yap seperti itulah salah satu kebahagiaanku jika aku jadi tim survey.

Selain itu tentunya ada bagian-bagian yang membahagiakan juga, salah satunya saya bisa ngobrol-ngobrol meski sedikit dengan calon klien, tahu berbagai macam karakter orang.
Bagaimana berkomunikasi dengan orang seperti ini, seperti itu dan seterusnya. Bagaimana meyakinkan orang seperti ini seperti itu dan seterusnya.

Intinya, salam kangen untuk teman-temanku, tetap semangat...

Minggu, 13 September 2015

Tentang kuliah

Bismillah,

Manusia, tentu punya perjalanan hidupnya masing-masing. Yang mana perjalanan hidup itu dapat dijadikan pedoman atau pembelajaran untuk menjalani hidup kedepan.

Gimana, apa intronya tadi cukup menarik?, jika ya silakan lanjutkan membaca, jika tidak coba baca lagi sampai terasa menarik.

Baiklah,
Disini saya akan membagi bagaimana saya akan menjalani perkuliahan ini. Ini adalah rencana saya bagaimana melakukan perkuliahan. Karena setiap tujuan besar pasti mempunyai rencana yang baik dan rapi (ada hubungannya tidak ya?).

Setiap orang mempunyai pendapatnya masing-masing mengenai perlu tidaknya kuliah untuk mendapatkan suatu ilmu tertentu atau mendalami ilmu tertentu. Dan saya termasuk yang pro terhadap kuliah. Alasan saya adalah, itu tergantug bagaimana diri kita, apakah kita mau belajar jika tidak kuliah dan apakah kita bisa belajar dengan lebih baik kalau tidak kuliah, atau apakah kita tau caranya belajar kalau kita tidak kuliah.

Kuliah bagiku adalah kesempatan untuk belajar lebih giat lagi. Kesempatan untuk lebih mengerti tentang segala hal yang ingin kita pelajari. Disana ada lingkungan yang lebih mendukung dan teman-teman seprofesi yang bisa menjadikan semangat belajar lebih baik. Dalam perkuliahan saya bisa bertemu dengan sosok-sosok ilmuwan, sosok-sosok Bapak-Ibu Dosen yang kaya akan ilmu pengetahuan yang bisa membimbing kita untuk mau mempelajari suatu "bidang" yang kita kehendaki.

Dalam perkuliahan, kita dituntut mandiri untuk bisa mengembangkan apa yang sudah disampaikan oleh Bapak-Ibu Dosen di kelas. Kita bisa belajar sebelum kuliah dan setelah kuliah dimulai. Kita bisa mencari tentang referensi-referensi yang bisa mendukung kepahaman kita mengenai suatu mata kuliah dari buku, internet ataupun majalah.

Teman-teman yang mempunyai semangat belajar tinggi cenderung akan mempengaruhi bagaimana belajar kita. Mereka adalah lingkungan kita, maka kita bisa saja terpengaruh dengan mereka.

Saat belajar, tentu saja yang harus saya lakukan adalah menyadari diri kalau saya ingin tahu sesuatu, ingi mengerti sesuatu, dan belum tahu sesuatu apa yang akan di ajarkan oleh Bapak-Ibu dosen. Aku akan lebih memperhatikan apa yang beliau-beliau ucapkan, apa yang di jelaskan, dan apa yang Bapak-Ibu Dosen ilustrasikan di kelas. Saya akan mencatatnya, karena dengan begitu saya tahu saya lebih bisa menangkap apa yang mereka coba jelaskan.

Yang pasti harus tetap menjaga sikap, perilaku, saat berkuliah ataupun diluar kuliah.

Demikian, sedikit kalimat berantakan dari saya.

Terimakasih..