Sabtu, 25 Juni 2016

Tentang keyakinan, tentang pujian

Siang hari menjelang waktu sholat ashar. Ingin sekali menuliskan uneg-uneg yang berkelebatan dipikiran.

Tentang apa saja... dan akhirnya jadilah tulisan ini.

Bukankah keinginan baik itu seharusnya dilakukan ? contohnya menulis. Aku menulis ini segera karena takut lupa. //maaf ngga penting ya..

Semoga saja ini ada manfaatnya.

Hai, apa kabar temanku hari ini?.
Ini sedikit tulisanku yang semoga bisa menghiburmu dan menjadikan kebermanfaatan bagiku dan bagimu.
Inginku bercerita, seperti ini :

Tanpa judul.

Anak-anak didesaku masing suka bermain kesana-kemari, mereka saling kejar-kejaran saling bermain apa saja yang bisa membuat mereka senang. Sampai sore kadang-kadang.

Meski tentu sudah agak berbeda dengan masa kecilku dulu, yang hape belum bagus-bagus seperti saat ini. Yang mau tidak mau pasti berdampak terhadap tumbuh kembang mereka.

Maaf kalau tulisan ini tidak padu, berserakan. Tapi tatap saya harap ada yang masih bisa dimanfaatkan. Biar ngga rugi terlalu banyak kamu baca.

Hei, sampai dimana kita tadi..
Jadi peran kita sebagai masyarakat atau orang yang lebih dewasa adalah dengan memberikan mereka kepercayaan diri. Meyakinkan bahwa yang mereka perbuat adalah baik dan sebaliknya mengingatkan jika mereka keliru. Karena mereka adalah generasi penerus kita. Yang harus lebih baik dari kita apapun keadaan disekitarnya.

------

Tentang pujian

Adalah fitrah sebagai manusia kita senang dipuji. Tapi kita tentu tahu bahwa pujian itu jangan sampai menjadikan kita ujub atau terlalu berbangga diri sampai lupa daratan, bahasa gaulnya.

Pujian itu akan sangat baik jika disampaikan disaat-saat yang memang diperlukan. Contohnya adalah saat adik kita selesai melalukan tugasnya, bukankah lebih baik kalau memberikan pujian sebagai sebuah hadiah untuknya?.

Pun juga saat adik-adik kita melakukan kewajiban sholat di Masjid misalnya, berikan pujian kepada mereka dan yakinkan bahwa kita senang mereka mau mengerjakannya.

Sekian, terimakasih...

------

Sabtu, 18 Juni 2016

Jalani saja seperti air atau kita yang tentukan sendiri

Pemuda, masa setelah anak-anak. Dalam buku "Tuhan Maha Romantis" karya Azhar Nurun Ala yang kemarin sudah selesai aku baca, pemuda itu bukan remaja, yang hanya dijadikan alasan bisa melakukan ini itu sesuai masa mereka. Tidak ada istilah remaja. Yang ada hanya dewasa.

Itu intermezonya,

Dalam menjalani hidup kita pastilah mempunyai keingininan - keinginan untuk dicapai. Salah satunya lulus tepat waktu kuliah, dan lain sebagainya.

Dalam prosesnya, kita bakalan dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang harus kita selesaikan. Setiap dari kita pasti akan berbeda tingkat kesulitan masalahnya. Mau tak mau harus kita selesaikan kalau kita ingat akan tujuan kita diawal. Ada yang diselesaikan dengan baik ada yang setengah-setengah, ada juga yang ga diselesaikan.

Tulisan ini adalah instrospeksi diri penulis sendiri. Penulis ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang menjadi inspirasi untuk bisa tetap maju.

Rasanya belum puas kalau tulisan kali ini diakhiri disini, maka aku lanjutin aja..

Pelajaran bisa kita ambil dari pengalaman diri sendiri juga pengalaman orang lain. Inspirasi bisa kita ambil dari orang disekitar kita yang kita anggap sukses atau dari orang-orang hebat yang pernah kita temui.

Aku sendiri lebih suka menyebutnya sebagai "inspirasi". Suatu kata yang menurutku bisa mewakili penulis untuk bisa mengikuti mereka yang menginspirasi atau dalam kbbi online bisa berarti ilham atau terilhami.

----

Bicara takdir, takdir itu kita sendiri yang megusahakan, apakah ingin punya takdir baik atau buruk kedepannya. Ya, apa yang sudah kita lakukan dan usahakan hari-hari kedepan adalah penentu seperti apa takdir kita nantinya. Karena Allah swt tidak akan mengubah keadaan kita kalau kita tidak mau berusaha.

---

hari ke-13 Ramadhan tahun ini. Selaman Puasa, friends...

Senin, 13 Juni 2016

ini tulisan curhatku

Ditulis dipagi hari, pukul 02.09 WIB Hari ke-8 Ramadhan tahun ini (2016 Masehi).

Saat tulisan ini ditulisa adalah saat dimana aku akhir-akhir ini sering khawatir dengan nasib kuliahku, yang menurutku sedang kacau meskipun sehari-hari di kampus aku tetap tampak tenang.

Disaat aku menulis ini, adalah sesaat setelah aku membaca sampai selesai satu buah tulisan baru di blog temanku dan membaca sekilas tulisan lain di blog temanku yang lain juga. Sangat senang tahu kalau mereka masih mau berbagi pikiran mereka melalui tulisan yang bisa menginspirasi pembacanya.

Disaat tulisan ini dibuat adalah juga saat aku sekilas membaca postinganku yang dulu-dulu, bahkan sampai lupa kalau aku pernah menulisa tulisan dengan judul yang aneh seperti itu. Biarlah, biar menjadi memori kenangan tersendiri, yang kalau aku baca sekarang mungkin aku sendiri akan tertawa atau malu sendiri. hahaha.

Mungkin sekian, terimakasih sudah berkenan mampir di blog sederhanaku ini.

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa ^_^