Minggu, 31 Maret 2019

Beberapa Buku Keren di Gramedia JCM

"Buku keren yang saya tertarik ketika berkunjung ke Gramedia Jogja City Mall".

Setelah saya menyimak sebuah acara Talkshow, saya berkeliling melihat-lihat buku di sana, banyak buku yang sebelumnya belum saya lihat di toko buku yang lain. Walaupun sebenarnya saya tak sesering itu berkunjung ke toko buku.

Merupakan suatu kesenangan bagi saya ketika melihat-lihat buku atau berkunjung ke toko buku. Apalagi tempatnya tertata rapi, bersih dan nyaman seperti di Gramedia.

Di sana saya melihat buku terbitan Gema Insani, karangan Buya Hamka, salah satu tokoh favorit saya. Buku dengan judul Kenang-kenangan Hidup tersebut harganya cukup mahal berhubung bukunya cukup tebal dan bersampul keras (hardcover) juga. Saya tertarik..

Ada juga buku terjemahan karya Imam At Tirmidzi, tentang Nabi Muhammad SAW. Juga ada buku yang sempat saya lihat bahwa buku ini direkomendasikan, yaitu buku karya Agustinus Wibowo Garis Batas dan juga Titik Nol.

Juga tentu ada buku-buku yang saya sudah tertarik sebelumnya yaitu buku berjudul 'Jawaban' terbitan TransMedia, 'Kala' terbitan Gradien Mediatama karya debut Iid Muhammad dan hujan_mimpi dan juga buku berjudul Astra, yang sepertinya menarik juga.

Ada juga buku tentang sejarah, sejarah dunia islam tapi saya lupa judulnya. Saya tidak bisa mengambil foto-foto buku yang menurut saya menarik ini karena kebetulan handphone saya mati ketika itu.

Ada buku bagus juga di rak komputer, tentang Algoritma. Masih ada buku-buku lain yang mungkin saya lupa jadi tak bisa saya tuliskan di catatan ini. Selain buku yang sebelumnya saya penasaran tapi sepertinya saya belum terlalu tertarik untuk memilikinya atau membacanya.

Tadinya saya hanya ingin berkeliling di sana, tetapi tetap saja saya tergoda untuk membawa setidaknya satu buku saja. Akhirnya saya membeli buku dengan judul Intisari Sirah Nabawiyah, sebuah buku terjemahan karya Ibnu Hazm al-Andalusi.

Semoga saja saya bisa menyelesaikan membaca buku-buku saya. Terimakasih sudah membaca.

Menghadiri Talkshow Buku/Penulis di Gramedia JCM

Tadi saya mendatangi acara talkshow buku mas Alvi Syahrin. Penulis muda yang saya kira seorang wanita. Saya hanya mengiranya dari namanya, karena memang masih sangat belum tahu perihal siapa beliau sebenarnya. Ditambah lagi saya belum membaca buku beliau yang akan menjadi objek pembahasan pada acara ini.

Yang saya tahu kemudian dari talkshow buku beliau yang berjudul 'Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta' adalah ternyata yang dijadikan sasaran pembaca adalah wanita. Pantas saja ketika saya baru datang semua yang duduk adalah wanita. Hanya ada pegawai saja yang lelaki, beberapa mengintip berdiri di belakang. Jadi hanya saya sepertinya yang terang-terangan sebagai peserta yang menyimak di sana, selain ada 1 orang lagi laki-laki yang menyusul kemudian.

Dalam talkshow tersebut lebih banyak dilakukan tanya-jawab nya. Jadi beliau sang penulis didampingi oleh editornya (sepertinya), namanya mbak Rara kalau tidak salah. Mereka di depan saling memberikan jawaban dan tanggapan dari pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta. Saya menyimak saja di belakang, berdiri.

Dari talkshow tersebut saya juga jadi banyak belajar bagaimana tentang dunia penulisan. Beliau berbagi bagaimana proses menulis yang baik, beliau juga bercerita tentang bagaimana penulis-penulis hebat lain yang bisa dijadikan inspirasi dalam membuat suatu karya tulis.

Yang tak kalah menarik adalah adanya pertanyaan/tanggapan yang bersifat penilaian dan kritik terhadap buku tersebut dari peserta laki-laki yang saya maksud sebelumnya. Mas Alvi menjawabnya dengan jujur dan tidak mau berdebat dengan yang memberikan pendapat tadi, karena menurut beliau apa yang disampaikan oleh si penanya adalah dari cara pandang yang berbeda dari cara pandang atau kaca mata yang beliau pakai sebagai landasan dalam membuat karyanya tersebut. Beliau menghindari berdebatan yang tak ada ujungnya.

Pesan beliau adalah, temukan alasan yang tepat dalam menulis.

Sekian, terimakasih sudah berkenan membaca cerita saya.