Sabtu, 15 Desember 2018

Workshop Kepenulisan yang keren

Ketika itu ada acara Workshop Kepenulisan yang pembicara dan yang mengadakan adalah mereka dari Gradienmediatama.

Pembicaranya ada mas Genta Kiswara, Syahid Muhammad, dan 2 orang lainnya yang saya sudah agak lupa namanya. Juga ada musisi mas (?).

Yang paling menarik dari acara tersebut adalah saat dimana kita semua mengikuti cara-cara yang diberikan oleh mas Syahid Muhammad untuk bisa menuliskan apa saja yang ada di sekitar kita atau apa yang kita rasakan, yang kita pernah alami, atau dari berbagai sumber lainnya.

Kita diminta untuk saling berpartner dengan orang yang belum dikenali ketika mengikuti sesi workshop. Dengan partner yang belum benar-benar dikenali tersebut kita saling bercerita dan saling memberikan masukan yang membangun atas apa yang sudah kita ceritakan. Umumnya adalah keinginan atau kendala. Dengan tidak saling kenal ini, menurutku kita bisa saling bercerita dengan lebih terbuka, karena tidak ada (kecilnya) perasaan-perasaan lain yang bisa saja menjangkiti ketika dengan seorang yang sudah dikenali.

Dalam bercerita jadi lebih bisa mengalir dan lebih banyak kejujuran bisa disampaikan. Hal tersebut selain menjadikan kita semua bisa membuat suatu karya berupa tulisan juga berimbas baik terhadap jiwa (saya rasa) yang memang membutuhkan saling memberikan dukungan dan tempat untuk bercerita. Bercerita dengan cara yang sehat.

Hmm.. demikian dulu tulisan saya, jika ada masukan mohon kiranya bisa disampaikan. Semoga bermanfaat ya.

Jumat, 23 November 2018

Tentang Lemah

Suatu ketika saya mendengar orang lain ketika diminta untuk mencalonkan diri untuk menjadi seorang ketua di organisasi kami, dia bilang "jangan, saya masih lemah".

Suatu ketika pula, ketika saya mencalonkan diri menjadi ketua, saya pun tak jauh beda pikirannya dengan apa yang dikatakan oleh dia yang bilang tadi. Bahkan ketika pada akhirnya saya terpilih untuk menjadi ketua pun, saya merasa begitu lemah.

Lemah masih bisa memiliki banyak definisi tentu saja, namun ketika saya akhirnya diputuskan untuk menjadi ketua, ketika itu  saya benar-benar berpikir semacam.. "apakah saya akan bisa?".

Setiap diri kita memang lemah saya rasa, hingga kita bahkan tak akan mampu hidup sendirian yang benar-benar seorang diri.

Bersyukur masih diberi kesadaran akan kelemahan diri. Ada DIA, Yang Maha Kuat dan Menguatkan, ketika kita membutuhkan-Nya.

Ada pula rekan-rekan yang bisa saling menguatkan, memberikan semangat dengan kata-kata mereka. Memberikan sedikit perhatiannya kepada kita.

:)

Kamis, 22 November 2018

Bekerja di ISP Jogja - Citranet

Terimakasih sudang sudi mampir di halaman blog saya ini.

Disini akan coba saya tuliskan pengalaman yang pernah saya lalui selama bekerja di sebuah perusahaan jasa penyedia akses internet berbasis wifi (dan berkembang kemudian plus berbasis kabel serat optik) Citranet.

Citranet (https://www.citra.net.id), beralamat di Jalan Petung 31 Papringan Caturtunggal Sleman ini mempunyai beberapi divisi atau bagian di dalamnya. Saya sendiri ada di bagian teknisi lapangan, yang bertugas melakukan beberapa jobdesk yang berhubungan dengan hal-hal teknis yang perlu adanya kunjungan langsung ke lokasi yang perlu dilakukan tindakan.

Beberapa jobdesk tim lapangan adalah melakukan perbaikan di klien, pemancar, melakukan survey, melakukan pemasangan di klien ataupun di pemancar, melakukan perawatan, melakukan monitoring, melepas perangkat, membuat laporan. Kurang lebih itu adalah makanan sehari-hari kami sebagai tim lapangan.

Setelah saya perkenalkan hal-hal di atas, sebenarnya ada hal yang lebih ingin saya tuliskan di sini yaitu tentang bagaimana saya bisa berkembang di sana dan apa saja kesan, pesan saya setelah kurang lebih 2 (dua) tahun bekerja di perusahaan tersebut.

Saya adalah seorang yang sudah semestinya bersyukur sudah diberikan kesempatan untuk bisa bekerja di Citranet, dengan begitu beraneka macam hal baik maupun kurang mengenakan yang bisa saya rasakan di sana. Selama saya bekerja di sana saya bertemu dengan mas-mas (anak muda sebaya saya) yang bisa memberikan energi positif kami untuk senantiasa bisa bekerja dengan baik setiap harinya. Tentu juga dengan para senior-senior (supervisor) yang memberikan arahan-arahannya sehingga kita bisa menjalankan pekerjaan dengan lebih baik dan terarah.

Ketika pertama saya masuk adalah ketika saya belum lama lulus dari sekolah menengah kejuruan. Saya masih bener-bener 'nggak ngerti apa-apa' ketika itu, sampai akhirnya saya dibimbing oleh teman-teman sesama tim lapangan yang dengan baiknya menularkan apa yang semestinya kita pahami dan kita perhatikan ketika kita bekerja di lapangan.

Mereka (para pendahulu saya di sini) menunjukkan ke-asyik-an selama kita bekerja sebagai tim lapangan, dan banyak hal yang bisa memberikan kepercayaan agar kita merasa sudah mampu untuk selanjutnya menjadi teknisi lapangan yang tidak lagi perlu dilakukan pendampingan.

Dengan saya bekerja di Citranet saya pun jadi lebih berkeinginan untuk bisa mewujudkan keinginan saya untuk bisa berkuliah, seperti saat sekarang ini. Hal itu bisa terjadi juga karena masukan-masukan dari kawan-kawan sesama teknisi lapangan tentunya.

Dengan bekerja di sana pula saya bisa bertemu dengan berbagai macam orang dengan karakternya masing-masing, karena kami terbisa berhadapan dengan klien di lapangan.

Dengan pernah bekerja di sana saya juga bisa mengerti seperti apa rasanya mendapatkan gaji pertama saya. Merasakan mendapatkan gaji kedua saya, gaji ketiga saya, dan seterusnya yang begitu menggembirakan rasanya.

Saya juga merasakan bagaimana mendampingi kawan kita yang baru masuk menyusul kita di tim lapangan, bagaimana memberikan arahan kepada mereka, meski tentu mereka tak hanya bisa belajar dari saya.

Ada beberapa hal juga yang pasti tak akan mudah kita lupakan sebagai sesama tim lapangan, kelucuan selama bekerja di lapangan maupun hal-hal keren yang membuat kita terkadang kagum ketika mengingatnya.

Pada suatu waktu saya bersama mas ***** sedang bertugas bersama ke tempat salah satu klien, yang mana sang klien menyinggung pekerjaan kami yang memang agak berat dan cukup beresiko ini (manjat tower, dan lain-lainnya), kemudian mas ***** memberikan statementnya bahwa ini bukan sekedar pekerjaan, tapi profesi. Seketika itu saya merasa keren sekali apa yang sudah di katakan mas Yoffi, meski tak saya ucapkan secara langsung. Ketika perjalanan pulang tak tahan saya untuk tak menyinggung hal tersebut kepada mas *****, untuk kemudian saya menyatakan saya sangat sepakat dan merasa tersanjung sekali dengannya.

Tentu saja banyak peristiwa lain yang menarik dan baik lainnnya selama saya bekerja di sana. Bahkan menurut mas yang saya ceritakan di paragraf di atas tadi, dia kadang bermimpi (ketika tidur) masih bekerja di Citranet, meskipun sudah lama memutuskan untuk resign.

Cukup sekian dulu yang bisa saya tuliskan, barangkali di lain waktu tulisan ini akan saya perbaharui.

Terimakasih lagi dari saya, semoga tulisan ini bisa di ambil manfaatnya. Jika ada pertanyaan, bisa disampaikan melalui komentar atau e-mail saya.

:)

Sabtu, 03 November 2018

Beberapa Pelajaran

Dari film yang saya tonton, dari mengikuti kegiatan (seminar, workshop, pertemuan), saya bisa mendapatkan pembelajaran yang keren-keren.

Akhir-akhir ini saya mendengarkan podcast-podcast dan membaca tulisan dari tehataukopi.club juga dari yang lainnya. Dari tulisan-tulisan dan podcast itu, banyak hal, banyak pembelajaran yang bisa saya dapatkan.

Dari menyaksikan film saya bisa tahu banyak hal yang sebelumnya belum saya ketahui. Salah satu daya tarik sebuah film selain menambah wawasan tentu adalah pesan moral apa yang bisa diambil dari film itu.

Ketika mengikuti suatu seminar, saya bisa banyak belajar dari narasumber, seperti tentang bagaimana adab mereka ketika berbicara atau bagaimana mereka menunjukkan contoh-contoh baik dalam berperilaku.

Saat mengikuti suatu kegiatan misalnya rapat persiapan event, saya bisa belajar dari orang-orang yang ada di dalam ruangan rapat. Bagaimana mereka bisa dengan baik menyampaikan gagasan mereka dan bagaimana yang lainnya memberikan tanggapan terhadap ide yang sudah disampaikan. Masing-masing saling melengkapi dan mencoba memberikan masukan untuk lebih baiknya ide yang sudah disampaikan dan bagaimana menyikapi masukan yang ada.

Contoh ketika saya mengikuti acara dari inipagi hari ini (Sabtu, 3 November 2018), saya mendapatkan banyak pembelajaran. Seperti ketika Kang Kikur (Founder inipagi) menghampiri kami peserta yang hadir dan bersalaman kemudian menanyakan nama saya. Ketika saya jawab nama depan saja, Kang Kikur menjawab dengan melengkapinya. Bukan hanya nama saya, saya rasa Kang Kikur menghafal semua nama peserta yang ikut. Hal tersebut sangat keren menurut saya.

Kemudian saya juga mendapatkan nasehat-nasehat dari acara iniberbagi hari ini, baik secara langsung maupun tak langsung dari materi yang diberikan oleh Kang Kikur. Kebetulan materinya adalah perjalanan karir seorang Kang Kikur sampai akhirnya mendirikan studio desain inipagi.

Sekian dulu tulisan saya, terimakasih sudah berkenan membaca dan semoga bermanfaat.

Senin, 01 Oktober 2018

Pengalaman di Temanggung (...bersambung?)

Bertemu dengan seorang petinggi dalam suatu bagian tertentu pada instansi Pemerintahan Kabupaten Temanggung memberikan saya gambaran akan seperti apa seorang pemimpin itu seharusnya. Setidaknya ini baru menurut penilaian/pandangan pribadiku. Beliau bisa membuat kami semua mendengarkan semua yang beliau sampaikan, tak bisa diri berpura-pura untuk mencoba tidak terlalu peduli dengan apa yang disampaikan. Beliau bisa menunjukkan posisinya dengan baik sehingga kami yang menjadi tamu disana pun tahu dengan orang seperti apa kami berhadapan, se-serius apa tanggungjawab/amanah yang kami emban.

Bapak ini menurut saya adalah pemimpin yang mampu menggerakkan, memiliki cukup bekal wawasan pada bidang dimana beliau diberikan amanah menjadikan beliau semakin mantap untuk menjadi roda penggerak pada bidang tersebut.

Saya yakin kepribadian yang baik itu dibentuk sejak lama, jadi beliau memang terbiasa berada dilingkungan yang baik yang mendukung kepribadiannya menjadi seperti saat ini.

-----------

Temanggung adalah Kota yang ketika malam hari (pukul 20:30) sudah tidak lagi banyak aktifitas. Ruko-ruko, toko-toko di pinggir jalan raya kota pun sudah mulai mengakhiri jam kerjanya. Bahkan menurut salah seorang warga sana, jam 18:30 malam pun sudah sepi.

Sudut-sudut di Temanggung menarik untuk dilihat berlama-lama, banyak pemandangan yang menyejukkan mata. Gunung Sumbing terlihat begitu dekat dengan kota ini. Udara pagi terasa cukup dingin disana, walau sudah tak sesejuk dulu ketika siang harinya menurut seorang warga yang juga memberikan keterangannya pada paragraf sebelumnya.

Jajanan di kota menurutku cukup bisa menguras isi kantong, entah kalau agak ke pelosok desanya. Dari mulai makanan sampai sandang bisa dijumpai di sekitar alun-alun, sempat mencoba (ditraktir) bakso disana, enak dan mengenyangkan karena kita bisa memesan dengan tambahan lontong, nyaammm.

Warga di Temanggung pun cukup ramah-ramah, meski tak semuanya. Dengan ringan hati mereka akan menghormati tamu dan memberikan bantuan.

-----------

Minggu, 09 September 2018

Dokumentasi Mengikuti Workshop Penulisan

Foto ketika dimulainya acara workshop
Berkesempatan mengikuti workhop bersama teman-teman dari himpunan di kampusku.

Workshop ini diisi oleh Bapak Mustofa W. Hasyim, Yusuf Kholis dan Titis Anggalih. Pak Mustofa memberikan materi yang sangat menarik, yaitu tentang sumber-sumber membuat jenis tulisan, diantaranya jurnalisme, artikel, cerpen dan iklan.

Kami diberikan tugas-tugas untuk mencoba membuat jenis-jenis tulisan itu bersumber dari hal-hal yang ada di sekitar kita. Setelah dituliskan, beberapa dari kita diminta untuk membacakan hasilnya ke depan. Saya sendiri memutuskan untuk membacakan hasil tulisan saya yang isinya tentang opini. Opini sendiri adalah sumber dari jenis tulisan artikel.

Teman-teman himpunan pun cukup aktif ketika mengikuti workshop ini. Mas Fiqy membacakan hasil tulisannya ketika kita selesai mengerjakan tugas pertama dari Pak Mustofa, sedangkan Hena bahkan sudah dimintai testimoni terkait kenapa ia tertarik mengikuti kegiatan ini oleh mas Moderator. Tak mau kalah, Delima pun juga membacakan hasil tulisannya, tentang kenangan/mengingatkan pada apa, siapa dan bagaimana ia terhadap objek yang menjadi bahan tulisannya. Dia yang notabene kita kenali sebagai penyuka tulis-menulis dan yang mengisi cerpen bersambung di Newsletter himpunan tentu kita berpendapat, "wah pasti bagus nih tulisan yang dibuatnya!".

Cukup lama penyampaian yang diberikan oleh Pak Mustofa, beliau termasuk senang bercerita menurutku. Setelah kita diberikan tugas-tugas menulis sampai pada menulis artikel utuh untuk permasalahan yang kita pilih, Pak Mustofa memberikan kesempatan juga untuk kita mengajukan pertanyaan kepada beliau. Oh ya, sebelumnya sebenarnya kita diminta untuk menanyakan kepada peserta yang sudah mau membacakan artikel yang telah mereka tulis, tapi tak ada satupun diantara peserta yang memberikan pertanyaan kepada mereka. Diantara peserta itu juga ada mas Hendi, dia yang mengajak kami berlima untuk bisa ikut ke acara ini dengan gratis, terimakasih banyak mas Hendi.

Dari pembacaan artikel yang ditulis oleh lima peserta termasuk mas Hendi itu, saya sendiri jadi tahu pandangan dari orang lain terhadap suatu permasalahan. Menarik sekali ketika bisa tahu apa gagasan orang lain terhadap suatu permasalahan di lingkungan mereka, karena bisa jadi permasalahan itu juga ada di lingkungan kita sendiri. Karena peserta workshop ini juga memiliki latar belakang yang beragam, semakin menarik apa yang bisa kita dengar. Ada yang seorang karyawan, guru PAUD, mahasiswa, dll.

Sampai pada sesi selanjutnya, yaitu mas Yusuf dan mbak Titis. Walaupun tidak banyak waktu yang bisa kita gunakan pada sesi ini, tapi tidak membuat kita sebagai peserta tidak mendapat pelajaran keren dari mereka berdua. Di sesi ini pun kami dimoderatori oleh mas yang berbeda. Yang pertama kali memberikan penyampaian pada sesi ini adalah mas Yusuf, dia menjelaskan tentang latar belakang acara workshop yang kita hadiri, kemudian disambung oleh mbak Titis terkait dengan buletin yang menjadi produk dari komunitas Omah Aksara. Omah Aksara adalah komunitas yang mengadakan acara workshop ini. Berasal dari jamaah Maiyah, komunitas literasi yang cukup aktif.

Pada sesi terakhir ini peserta melakukan tanya-jawab kepada mbak Titis dan mas Yusuf. Saya dan teman-teman tidak menyampaikan pertanyaan, jadi hanya mendengarkan pertanyaan dari peserta lain dan jawaban-jawaban dari mbak Titis dan mas Yusuf. Pertanyaan dan jawaban yang disampaikan sangat bisa memberikan wawasan baru buatku. Terkait dengan literasi, terkait dengan pandangan-pandangan, pemikiran-pemikiran yang keren, dan dunia tulis-menulis tentunya.

Keseluruhan acaranya sangat menarik, di akhir bahkan kita tahu kalau ternyata mas Moderator ketika sesi terakhir adalah alumni kampus kita, STMIK Akakom Yogyakarta.

Sekian, terimakasih.

Senin, 02 Juli 2018

Mendengarkan Cerita dari Mahasiswa IT India


Dua hari yang lalu, sabtu 30 Juni 2018 saya berkesempatan mengikuti sebuah kegiatan di kampus. Dari mulai jam 13.30 kira-kira saya tiba di ruangan, acaranya sudah dimulai dan pembicara utamanya sudah memulai dengan memperkenalkan dirinya.

Acaranya diisi oleh seorang mahasiswa dari India, jurusan IT, semester akhir, yang punya minat di bidang web development dan APIs. Nama panggilannya Amit. Dia sudah magang diberbagai tempat, dan saat ini berkesempatan magang/internship di Indonesia.

Dia mengikuti program dari AIESEC.

Dari penjelasannya yang menggunakan bahasa inggris itu, tidak banyak yang bisa saya tangkap, tentu karena keterbatasan saya sendiri. Malah yang lebih banyak memberikan informasi bagi saya adalah dari Slide presentasi yang dia bawakan. Beberapa diantaranya adalah (menurut saya), dia ini belajarnya fokus dari hal-hal dasar dan yang berkaitan dengan apa yang benar-benar dia minati. Misalkan dia senang bidang web development, dia fokus mempelajari teknologi-teknologi yang berkaitan dengan bidang tersebut.

Dari penjabaran di slide yang dia bawakan, beliau cukup menguasai Bootstrap, PHP, maupun CMS seperti Wordpress dan Magento.

Beberapa karya yang dia tunjukkan juga merupan web-web yang dia buat dengan teknologi-teknologi tersebut.

Dari kenyataan tersebut, saya sendiri yang kurang fokus dalam belajar ini bisa lebih yakin bahwa hal-hal yang sederhana namun fokus kita pelajari akan lebih bisa menjadi hasil yang lebih baik nantinya. Tentu diiringi dengan ketekunan dalam belajar.

Masih banyak hal-hal yang bisa kita contoh dari mas Amit ini tentunya. Kita sebagai mahasiswa IT Indonesia, jangan mau kalah.

Sekian tulisan ini, terimakasih.

Panji S.

Kamis, 07 Juni 2018

Mengikuti Event di JDV (Developer Circle Yogyakarta Meetup 10 | Special Ramadhan Event)

Hai, selamat datang di Blog saya buat anda yang belum pernah berkunjung.

Kemarin Rabu, 6 Juni 2018 saya berkesempatan bisa hadir di event yang menghadirkan 2 pembicara yang berlokasi di Jogja Digital Valley.

Hal yang menarik yang aku dapet adalah, materi yang dibawakan oleh mas Jasoet mengenai Scrum yang diterapkan di tempatnya bekerja (Go-Pay (Go-Jek Group)).

Beliau menyampaikan bagaimana Scrum diterapkan di Go-Pay, dengan penyesuaian-penyesuaian. Jadi tidak secara keseluruhan Scrum diterapkan. 

Pesan dari Mas Jasoet, yang baik untuk diterapkan dari Scrum ambil saja, terapkan saja. Namun tidak mesti harus semua diambil. 

Contohnya adalah, adanya pertemuan harian dengan cara berdiri yang menurut beliau baik untuk diterapkan.

Beliau juga menjelaskan bahwa di Go-Pay, diterapkan Pair Programming. Jadi 1 job (coding) dikerjakan tidak hanya 1 orang saja. Dengan Pair Programming, menurut beliau akan ada banyak keuntungannya. 

Dari materi yang beliau sampaikan, saya sendiri jadi sedikit lebih mengerti tentang seperti apa lingkungan kerja Software Development. Ditambah dengan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung materi yang telah disampaikan.

Demikian tulisan berbagi ini, semoga bermanfaat..

Selasa, 02 Januari 2018

Dokumentasi menjalankan UniK (Go Unikernel)

Salam,
Saya membuat dokumentasi ini bermaksud untuk kembali menulis dan semoga bisa menjadi catatan yang berguna. Dokumentasi ini mengikuti panduan dari :
https://github.com/solo-io/unik/blob/master/docs/getting_started.md
Disini saya menggunakan Laptop dengan Sistem Operasi Linux Fedora Workstation 26.
RAM 4 GB, dan Prosesor AMD A6.
Dilaptop saya telah terinstall virtualbox, docker, Go (Golang) dan git.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
-Pembuatan GOPATH
-

Setiap terjadi error saat mencoba, jangan menyerah begitu saja. Coba dulu untuk mencari error yang sama di Internet (via Google).

Berikut adalah dokumentasinya :
1. Pastikan Go terinstall (juga tools atau aplikasi yang dibutuhkan).


2. Jalankan daemon docker
$ service docker start

3. clone git dari unik di repositori : https://github.com/emc-advanced-dev/unik.git
Clone dengan cara  :
$ git clone https://github.com/emc-advanced-dev/unik.git
akan terebentuk direktori baru dengan nama 'unik'.

Pindah ke direktori tersebut. Setelah masuk ke direktori tersebut, ketikkan perintah : $ make binary.
Selanjutnya, pindahkan hasilnya (dari perintah sebelumnya) ke PATH environment variable : /usr/local/bin.
Dengan perintah : $ mv _build/unik /usr/local/bin.
Maka kita sudah dapat menjalankan perintah 'unik' dari direktori mana saja.

4. Mengkonfigurasi jenis adapter Host-Only Network di Virtualbox.
Jalankan Virtualboxnya, masuk ke Preferences, pilih Network, pilih Host-only Networks.
Klik tombol edit.


Pastikan nama adapternya adalah vboxnet0 dan adapter tersebut mengaktifkan DHCP Servernya.

5. Mengkonfigutasi UniK daemon.

Membuat direktori '.unik' di $HOME direktori jika direktori .unik tersebut belum ada.
Perintahnya bisa dengan : $ mkdir $HOME/.unik

Kemudian membuat file baru di dalam direktori tersebut dengan nama 'daemon-config.yaml'.
Pembuatan file baru tersebut bisa langsung dilakukan dengan mengetikkan nama file setelah perintah untuk menjalankan text editor kesayangan anda.
$ nano daemon-config.yaml

Jalankan perintah tersebut ketika telah berada di direktori .unik yang sebelumnya dibuat.
Memasukkan script berikut :
providers:
  virtualbox:
    - name: my-vbox
      adapter_type: host_only
      adapter_name: "vboxnet0"

6. Menjalankan UniK dan membuat Virtualbox Instance Listener secara otomatis.

        Ada beberapa hal yang perlu saya lakukan saat mencoba menjalankan apa yang ada pada panduan dikarenakan sempat terjadi error.
        Diantaranya adalah membuka halaman-halaman referensi yang sudah saya cantumkan dibagian paling bawah post ini.
Error-error yang terjadi diantaranya :
        ERRO[0000] build failed: [cmd/build.go:105] building image failed:
    ERRO[0054] running daemon failed: [cmd/daemon.go:86] daemon failed to initialize:


Error-error tersebut adalah yang masih tersimpan di history browser yang saya gunakan untuk mencari beberapa waktu yang lalu.
        Dari mencari penyelesaiain dari error-error yang terjadi tersebut, saya akhirnya bisa menyelesaikan panduan yang ada hingga bisa menjalankan instance di Virtualbox dan dapat dipanggil pada browser.
        Halaman-halaman berikut yang sempat saya gunakan untuk mengoreksi apa yang kurang dari apa yang sedang saya lakukan (jika terjadi error) :
        https://github.com/solo-io/unik/issues/102
        https://github.com/solo-io/unik/issues/98
Dan URL berikut yang menurut saya cukup membantu masalah saya :
        https://github.com/solo-io/unik/issues/112
Saya menjalankan perintah :

$ losetup -f 
Output yang diberikan : /dev/loop0 

Kemudian saya menjalankan perintah : 

$ mknod -m 0660 /dev/loop1 b 7 3

Berdasarkan URL tersebut.

Langkah pertama di bagian ke-6 ini adalah membuka Terminal baru, yang akan digunakan untuk menjalankan daemon UniK.

Kemudian, berpindah ke direktori _build yang dibuat saat menjalankan make dilangkah ke-3. Selanjutnya jalankan perintah berikut :

$ unik daemon --debug (bisa tanpa parameter --debug). 

Maka jika perintah berhasil dijalankan, akan terbentuk instance dan akan mendapatkan ip dari DHCP Server dari Virtualbox.

Berikut Output yang ditampilkan dari perintah diatas : 

UniK telah berjalan dan telah siap untuk menerima perintah.
Terakhir, kita membuka jendela Terminal baru dan jalankan perintah :
$ unik target --host localhost 
Perintah tersebut digunakan untuk mengatur agar target CLI ke localhost kita.

7. Membuat HTTP Server (HTTP daemon) dengan Golang.
Pertama, buat file httpd.go. Saya membuat file tersebut di dalam direktori $HOME/.unik.
Isi file tadi dengan script berikut :
package main

import (
    "fmt"
    "net/http"
)

func main() {
    http.HandleFunc("/", handler)
    http.ListenAndServe(":8080", nil)
}

func handler(w http.ResponseWriter, r *http.Request) {
    fmt.Fprintf(w, "my first unikernel!")
}
Kemudian jalankan perintah : $ go run httpd.go dan coba masuk ke alamat : http://localhost:8080 dari browser untuk memastikan bahwa server tersebut sudah berjalan.
Jika berhasil maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Langkah selanjutnya adalah membuat file Godeps. File ini digunakan untuk menjabarkan struktur project kita dan dependensi yang dibutuhkan. Karena di project ini kita tidak membutuhkan dependensi, maka di dalam file Godeps hanya berisi sedikit script saja. Juga tidak perlu kita menginstall godep.

Jika nantinya kita mempunyai project yang membutuhkan dependensi, maka file Godeps akan berisi lebih banyak scrpit (seharunya) dan kita membutuhkan tools godep. Tools tersebut akan diinstall di GOROOT dan juga kita harus menjalankan perintah : GO15VENDOREXPERIMENT=1 godep save ./... di project kita.

Di folder yang sama dengan folder httpd.go, buat direktori dengan nama Godeps, kemudian didalamnya kita membuat file dengan nama Godeps.json.

Berikut struktur file yang ada di Laptop saya :

Isi dari file Godeps.json adalah :
{
 "ImportPath": "my_httpd",
 "GoVersion": "go1.6",
 "GodepVersion": "v63",
 "Packages": [
  "./.."
 ],
 "Deps": [
  {
   "ImportPath": "github.com/solo-io/unik/docs/examples",
   "Rev": "f8cc0dd435de36377eac060c93481cc9f3ae9688"
  }
 ]
}

Dengan script tersebut, kita menginstruksikan ke go compiler bahwa project kita akan diinstall dari $GOPATH/src/myhttpd.

8. Mengkompilasi sebuah image dan menjalankannya di Virtualbox.

Menjalankan perintah :
unik build --name myImage --path ./ --base rump --language go --provider virtualbox
Perintah tersebut dijalankan dari direktori dimana dile httpd.go berada yaitu di direktori '.unik'.

Berikut output dari perintah tersebut : 

Log dari proses pembuatan Image bisa dilihat dari jendela Terminal yang digunakan untuk menjalankan daemon UniK.

File Image akan tersimpan di direktori : $HOME/.unik/virtualbox/images/myImage/boot.vmdk

Kemudian, kita bisa menjalankan instance Image tersebut dengan perintah :


    unik run --instanceName myInstance --imageName myImage
    
    Setelah instance berhasil dijalankan, kita bisa mengecek IP Addressnya dan kita bisa melihat apakah aplikasi kita berjalan pada instance tersebut. Untuk melihat IP Address yang ada, kita bisa menjalankan perintah : unik instances.

    Berikut adalah output di Laptop saya :


    IP Address yang telah kita ketahui bisa kita gunakan untuk mengecek melalui browser, sebagai berikut : 192.168.56.102:8080.

    Berikut hasil di browser :

    Demikian, semoga bermanfaat. Terimakasih..


    Referensi dan sumber daya (resources):
    https://github.com/solo-io/unik/blob/master/docs/getting_started.md
    https://github.com/solo-io/unik/blob/master/docs/instance_listener.md
    https://github.com/solo-io/unik/tree/master/instance-listener
    https://github.com/solo-io/unik/blob/master/docs/compilers/rump.md#golang
    https://libraries.io/go/github.com%2Fkaleo211%2Funik%2Finstance-listener%2Fbindata