Memang ya pelajaran itu bisa diambil dari manapun, dan dimanapun. Tapi mungkin akan lebih mengena dan menurutku lebih sering pemberi pelajaran itu adalah sesama kita, manusia.
Manusia bisa memberi pelajaran hidup secara sengaja dan tidak. Pada suatu malam, dalam suatu pertemuan terdapat beberapa orang yang sedang membicarakan sesuatu, dari kejauhan hanya dapat terlihat canda-tawa, namun saya kira begitu pula jika didekati. Namun seperti yang telah kita tahu, apa yang tampak belum tentu menjabarkan secara pasti.
Salah seorang diantaranya sedang belajar dari orang yang sedang diajaknya bicara. Ya meski tidak secara langsung dia berkeinginan demikian. Memang sebaiknya kita berusaha mengambil pelajaran, sebisa mungkin, pikirnya.
Dalam perjalanan pulang, masih saja dia berpikir perkataan teman bicaranya tadi yang bisa membuat dirinya malu. Malu karena dirinya yang lebih tua secara umur, tapi muda secara kedewasaan. Ingin dia berterimakasih pada teman yang telah memberinya pelajaran berharga pada malam itu.
Pelajaran yang telah ia dapatkan adalah, akan lebih bisa dipercaya, lebih merasuk ke hati, lebih mengena nasehat yang dicontohkan daripada yang hanya suara belaka. Dan coba kita ingat-ingat, bukankan orang yang baik itu bukan karena kelehatannya saja baik, tapi karena kita memang tahu kalau dia baik, karena kita tahu kesehariannya baik...
Yah, semoga apa yang kita dapatkan dari siapapun adalah hasil dari berpikiran positif kita kepada siapapn tersebut. Karena dengan demikian pelajaran yang akan kita peroleh akan lebih mengena pula.
0 komentar:
Posting Komentar
ayo komentar !!!
terimakasih telah memberi masukan yang membangun untuk saya...